Atom, Ion, dan Molekul

dipersembahkan untuk siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Labuapi semoga bermanfaat

STANDAR KOMPETENSI : 
4. Menjelaskan Konsep Partikel Materi

KOMPETENSI DASAR : 
4.1 Menjelaskan Konsep Atom, Ion, dan Molekul
-  Mendefenisikan Pengertian Partikel Materi (Atom, Ion, dan Molekul).
-  Memberikan Contoh Materi Tertentu Yang Terdiri Atas Ion-ion
4.2 Menghubungkan Konsep Atom, Ion, dan Molekul Dengan Produk Kimia Sehari-hari
-  menjelaskan hubungan atom, ion, dan molekul
-  mendeskripsikan komponen penyusun salah satu produk kimia.
4.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa.
-  Menjelaskan dengan simbol perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa
       -   Menunjukkan beberapa contoh molekul sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Partikel Materi
         Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. Setiap materi mengandung partikel-partikel kecil  yang menyusun zat tersebut yang dapat berupa atom, ion, dan molekul. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui bentuk partikel terkecil zat, para ilmuan  berupaya mengembangkan beragam modelnya dari data yang mereka kumpulkan. Setiap zat yang berbeda disusun oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, air disusun oleh partikel-partikel terkecil yang berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang menyusun gula pasir.

B. Atom


 Sekitar 450 tahun sebelum Masehi ahli filsafat Yunani Leucippus dan Democritus menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil sekali dan tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos ( a:tidak dan tomos: terbagi).
Pada tahun 1808 seorang guru kimia dari Inggris John Dalton (1766-1844) mengajukan pemikiran tentang atom yang dikenal dengan istilah “model atom Dalton” dengan intisari sebagai berikut:

  1. Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi, disebut atom.
  2. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
  3. Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia.
  4. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru daaan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
Dalam gambar-gambar atom dari unsur yang berbeda diberi warna yang berbeda hanya untuk menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur yang berbeda. Pewarnaan ini bukan warna dari atom itu sendiri.
Dalam keadaan tunggal atom tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud, massa jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dll. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom dalam jumlah besar bergabung membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu. Cara-cara atom berikatan akan menentukan sifat dari zat yang dibentuk.
Para ahli kimia menyusun unsur dan senyawanya dalam suatu sistem periodik unsur yaitu suatu tabel yang berisi 118 unsur yang berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium.
Kolom dalam sistem periodik unsur disebut golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat satu golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan nomor massa.


Unsur-unsur golongan utama diberi tambahan simbol A dibelakang nomor golongannya.  Unsur-unsur dalam golongan utama pertama (IA) disebut unsur golongan logam alkali (hidrogen bukan logam jadi tidak termasuk logam alkali). Golongan utama kedua (IIA) unsur logam alkali tanah. Unsur-unsur dalam golongan utama ketujuh (VIIA) disebut unsur golongan halogen, dan unsur dalam golongan utama kedelapan (VIIIA) disebut unsur golongan gas mulia.
Setiap baris sistem periodik dimulai dengan unsur logam alkali dan berakhir dengan unsur gas mulia. Unsur-unsur yang merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat atomnya secara periodik dalam setiap baris. Oleh karena itu  baris dalam sistem periodik disebut periode. Nomor periode ditulis dengan angka 1,2,3,4,5,6, dan 7. Periode pertama hanya unsur hidrogen dan helium
Dalam sistem periodik, setiap unsur ditulis dalam bentuk lambang disertai nomor atom dan nomor  massa.
Lambang atom unsur litium adalah Li
Nomor atom unsur Li adalah 3
Nomor massa unsur Li adalah 6

C. Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan atom, melainkan gabungan dari dua atau lebih atom unsur. Gabungan dua atom atau lebih dari unsur yang sama atau berbeda disebut molekul. Jika atomnya dari unsur yang sama molekulnya disebut molekul unsur. Contoh molekul unsur diantaranya O2 (oksigen), H2 (hidrogen), N2 (nitrogen), O3 (ozon), dan S8 (belerang). Jika molekulnya tersusun dari dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda disebut molekul senyawa. Contohnya CO2 (karbon dioksida), H2O (oksigen), C12H22O11 (gula putih), C2H5OH (etanol), dan CO (karbon monoksida) yaitu gas yang dapat meracuni darah kita sehingga menimbulkan kematian.

D. Ion
Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur, melainkan oleh gabungan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Muatan ion satu kali atau beberapa kali muatan elektron, yaitu muatan terkecil yang disebut muatan dasar.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (Kation) dan unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (Anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama jumlahnya. Muatan ion dapat diperkirakan dari letak unsur dalam sistem periodik.
Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium ((K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fluorida (F-), ion klorida (Cl-), ion bromida (Br-), dan ion iodida (I-). Ion-ion dari golongan  VIA membentuk ion bermuatan negatif dua, seperti oksigen membentuk oksida (O2-) atau belerang membentuk sulfida (S2-). Dari golongan VA, unsur nitrogen membentuk nitrida (N3-).
Ion-ion diatas berasal dari satu buah unsur (monoatom). Ion juga terdapat dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat (SO42-), ion nitrat (NO3-), ion asetat (CH3COO-), ion ammonium (NH4+), dan ion hidroksil (OH-).
Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa yang tersusun atas ion positif dan negatif adalah netral. Contohnya NaCl.
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ion-ion yang bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif (anion) melalui ikatan ion (ikatan kimia yang terjadi karena gaya tarik listrik) dan membentuk senyawa ion (senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul melainkan kisi kristal. Dalam suatu kisi kristal, ion-ion yang saling berlawanan tersusun dengan susunan antarion tertentu. Kuatnya ikatan antar ion dapat menjelaskan mengapa garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi daripadda zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.

E. Komponen Penyusun Produk Kimia Di Beberapa Bidang Kehidupan
1. Bidang Industri
a. Cat
Salah satu bahan kimia penyusun cat berupa asam akrilat. Suatu asam karbon, berbentuk cairan tanpa warna dan berbau tajam. Diproduksi dari dari propilena, suatu gas hasil dari penyulingan minyak. Bahan ini dapat bercampur dalam air, eter, dan alkohol. Asam  akrilat dibuat menjadi serat akrilat. Serat inilah yang digunakan dalam pembuatan cat, tinta, lem, antioksidan dan produk pembersih.
Cat air (dilarutkan dengan air) dan cat minyak (dilarutkan dengan  minyak dan thinner) dapat dipercepat pengeringannya dengan penambahan campuran Plumbum (Pb) dan Cromium (Cr). Pb (timah hitam atau timbal) merupakan logam yang bisa mengakibatkan kerusakan sistem saraf pada manusia terutama pada anak kecil.
b. Belerang
Belerang merupakan komponen minyak bumi. Belerang sangat dibutuhkan  dalam pembuatan  industri kimia seperti pembuatan ban, pulp, kertas dan sebagai pendingin ketika memadamkan kebakaran dengan alat pemadam kebakaran otomatis.
2.    Bidang Pertanian
  1. Pupuk
Pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan disebut pupuk alam. Pupuk buatan dibuat dibuat dipabrik dengan bahan kimia. Pupuk buatan dibedakan menjadi pupuk nitrogen (untuk pertumbuhan) contohnya pupuk urea (CO(NH)2)2 dan pupuk ZA (Zwavel Ammonium), pupuk fosfor (untuk pembentukan  akar dari benih, asimilasi tumbuhan, pembentukan protein, dan mempercepat pembuahan) kekurangan fosfor menyebabkan kekerdilan. Pupuk kalium (dibutuhkan tanaman pada saat berbuah, contohnya K2SO4 atau KCl).  Pupuk majemuk (mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium) contohnya pupuk NPK.
2         2.  Pestisida
Pestisida merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman. Berdasarkan kegunaannya pestisida dibedakan menjadi insektisida (dari senyawa Dikloro Difenil Trikloro etana untuk memberantas serangga), fungisida (memberantas jamur atau cendawan), herbisida (untuk memberantas rumput), larvasida (untuk memberantas hewan pengerat/tikus), dan hematosida (untuk memberantas cacing nematoda).
Berdasarkan struktur kimianya pestisida dibagi menjadi:
- Organoklorin : Mengandung unsur karbon, hidrogen, dan klorin (DDT dan D3 aldrin)
- Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan hidrogen (malathion / parathion)
- Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya sevin dan baygon)
Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau hama pestisida dikelompokkan menjadi racun perut (membasmi  serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak (membasmi serangga yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan daun/bagian tanaamaan yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi serangga pada ruang tertutup).
3.    Bidang Kesehatan
  1. Paracetamol
Paracetamol/asetaminophen digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai pengurang rasa sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan saraf pusat, obat ini menyebabkan kantuk.
2         2. Zat Radioaktif
Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan suatu penyakit dalam tubuh. Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa (a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g). Beberapa zat radioaktif dan kegunaannya :
-    I-131     :  Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid.
-    Na-24    :  Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
-    Xe-133  :           Mendeteksi penyakit paru-paru
-    Fe-59     :  Mempelajari pembentukan sel darah merah.
-    Co-60    :  Mendeteksi terapi kanker/tumor

SK:
5.  Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KD:
5.1.   Mencari informasi tentang  kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam  kehidupan  sehari-hari
-   Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
-   Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
5.2 Mengkomuni-kasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
-  Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang terdapat dalam suatu produk
-  Menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan kimia dalam rumah tangga (pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan bahan kimia dalam makanan (pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap).
1. Pembersih
Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
a.      Sabun
Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari lemak nabati atau hewani yang dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium hidroksida (sabun kerras) dan kalium hidroksida (sabun cair).
b.      Detergen (pembersih sintetik)
Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan), bahan pengisi, pemutih, pewangi, penimbul busa, optical brightener (bahan cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil sulfonat bahan (LAS) atau natrium benzenasulfonat (Na-ABS).
Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit menyentuh detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.
Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia yang sukar terurai oleh mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. . Jika air sungai dan tanah sudah tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif semacam tumor atau kanker.
Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih detergen ramah lingkungan. Lihat kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti LAS (bahan aktif ramah lingkungan karena struktur kimianya. Berbentuk rantai liniar). Kita harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara meminimalkan pemakaian detergen sesuai takaran yang dianjurkan.
c.       Sampo
Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat, natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
d.      Pasta Gigi
Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat yang berfungsi memperkuat lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara berlebihan menyebabkan menipisnya email gigi.
e.       Karbol
Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam karbolat), asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga mengandung racun jika digunakan berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

2. Pemutih
a. Pemutih Pakaian
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa larutan natrium hipoklorit (NaClO) 5,25%. Selain sebagai pemutih bahan aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau dan membunuh kuman (desinfektan).
Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan menghasilkan gas klorin. Gas ini dapat merusak tenggorokan dan sistem pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian.
b. Pemutih Kosmetik
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon (awet muda, tidak berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan kimia turunan vitamin A) untuk menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak putih dan lembut.
Hidrokuinon juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan kekuningan pada kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram, dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik).
Tretinoin juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti hidrokuinon. Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa pedih, kering, dan gatal-gatal. Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan janin.

3.  Pewangi
Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan. Sedangkan bahan aktif ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil alkohol, benzil asetat, etanol, limone, dan linanol digunakan dalam pewangi ruangan.
Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 50-90%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan Penekanan fungsi otak dan menyebabkan kantuk.

4.  Pembasmi Serangga (insektisida)
Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk insektisida:
1. Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa karbon, missal DDT.
2. Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan senyawa karbon.
    Contohnya :  natrium arsenat, aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga  (II) Sulfat.
Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman , tetapi sisa-sisa pestisida yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton (makanan ikan kecil). Plankton yang masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh ikan-ikan kecil yang pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia sehingga mengakibatkan keracunan.
Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat menyebabkan muntah-muntah, sesak nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu setelah menyemprotkan insektisida ke ruangan, jendela harus dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.
Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga disebabkan oleh pupuk. Sisa pupuk yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang tumbuh subur sehingga menutupi permukaan air (eutrofikasi)
Dampak negatif bahan-bahan kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi dengan beberapa cara berikut:
1. Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.
2. Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada label kemasannya.
3. Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas matahari.
4. dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.
5. Menggunakan pelindung sapu tangan atau masker dalam pemakaiannya.

5.3  Mendeskripsi-kan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan.
- Mengidentifikasikan fungsi bahan kimia yang terdapat dalam makanan.
- Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan buatan yang dapat digunakan dalam bahan makanan kemasan.
- Menunjukkan contoh makanan yang menggunakan bahan kimia alami dan buatan
Bahan aditif adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak ditambahkan ke dalam makanan atau minuman unttuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki tampilan. Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.

  1. Bahan Pewarna
Bahan pewarna ditambahkan dalam makanan untuk memberikan warna yang menawan.
Warna
Pewarna Alami
Pewarna Buatan
Pewarna tekstil
Hijau
Daun suji dan pandan
Lissamine green,hijau FCF

Kuning
Kunyit (kurkumin)
Tartrazin
Auramin,sudan I,Ponceau 3R
Merah
Cabai merah (kapxantin)
Karmoisin, aluna, eritrosin
Rhodamin B
Ungu
Kubis Ungu
Benzil violet

Biru

Indigo Karmin
Dilarang!!
Cokelat
teh atau sedikit kopi
Cokelat HT
Karena dapat
Orange

Sunset Yellow FCF
Menimbulkan KANKER

2.  Bahan Pemanis
Pemanis alami gula pasir (dari tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa) mengandung kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus) dan kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi pemanis alami dalam jumlah banyak karena akan meningkatkan kadar gula.
Bagi penderita diabetes dan obesitas tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori rendah sekaligus aman untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama dengan gula. Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30 kali lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar dari gula), dan sakarin (rasa manis 400 kali lebih besar dari gula).

     3.   Bahan Pengawet
Bahan pengawet digunakan untuk meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna, menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna, serta memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.
Pengawet Alami
Kegunaannya untuk mengawetkan
Garam
Daging, ikan, dan telur asin
Gula
Buah-buahan yang akan dibuat manisan
Asam Cuka
Buah-buahan karena mampu menghambat tumbuhnya mikroba

Pengawet Buatan
Kegunaannya untuk mengawetkan
Garam Nitrat dan Nitrit
Daging, sosis, dan burger
Asam Banzoat
Minuman ringan, dan Jus buah-buahan
Asam Propionat
Roti dan Keju
Formalin
Mayat (sering dipakai untuk mengawetkan tahu dan bakso)
Boraks
Kayu (sering dipakai untuk mengawetkan mi, lontong, dan bakso)

Garam Natrium Nitrit juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium botulidium, yaitu mikroorganisme yang menyebabkan botulisme (keracunan makanan).
Bahan pengawet buatan juga dapat berupa anti oksidan (mampu mencegah bau tengik pada makanan yang mengandung minyak atau lemak), di antaranya asam sitrat, asam etanoat, BHA, BHT, vitamin C, Vitamin E, dan asam sorbet.
4.   Bahan Penyedap
Bahan penyedap ditambahkan dalam makanan untuk melezatkan dan menambah cita rasa makanan. Bahan penyedap rasa alami (garam dapur) dapat menghambat pertumbuhan mikrobia pembusuk sehingga makanan menjadi lebih awet. Penyedap rasa juga ddapat berasal dari bahan nabati  seperti jahe, lengkuas, seledri, dan serai yang sebagian besar mengandung minyak asiri. Ada juga yang berasal dari hewani berupa daging.
Bahan penyedap buatan berupa MSG (MonoSodium Glutamat). Mengonsumsi MSG tidak boleh lebih dari 50 mg/hari/kg berat badan. Jika melebihi dapat menyebabkam kerusakan sel saraf otak dan Chinese Restaurant Syndrome, gejala yang timbul berupa wajah berkeringat, kesemutan pada leher, rahang punggung, sesak napas, dan pusing kepala.

5.4. Mendeskripsi-kan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika
- Menjelaskan pengertian zat adiktif dan zat psikotropika.
- Menjelaskan dampak negatif zat adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial

A. Zat Adiktif Dan Psikotropika
Zat Adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisentetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tujuan penggunaan dan tingkat ketergantungan narkotika ada 3 golongan:
1. Narkotika Golongan I
Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya opium, koka/kokain, dan ganja.
2. Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir, dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan IPTEK, serta berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Diantaranya morfin (untuk meghilangkan rasa nyeri terutama pada penyakit kanker), Fentanil ( untuk anastesi umum), dan Petidin (banyak digunakan dalam persalinan ibu hamil).
3. Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergatungan. Diantaranya Kodein (dalam pengobatan sebagai antitusif dan analgesik), dan Etil morfina /dionin (digunakan sebagai obat batuk).

B. Psikotropika
Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika, tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, serta dapat menyebabkan efek ketergantungan.4 golongan psikotropika sesuai dengan tinggi rendahnya potensi dalam mengakibatkan ketergantungan  yaitu:
1.   Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. contohnya Ectasy, Psilosibina dan psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina (Peyot).
2.   Psikotropika Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Diantaranya amfetamin, methamfetamina, metakualon, dan metil fenidat.
3.   Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya amobarbital, flunitrazepam, dan katina.
4.   Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya barbitural, bromazepam, dan estazolam.
Semua obat-obatan diatas dibagi 3 kelompok:
1.        Depresan
Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan saraf pusat bagi pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya, kemudian apatis, mengantuk, dan tidak sadarkan diri. Semua gerak refleks menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, dan gangguan terhadap sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya Heroin, Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.
Dampak negatif obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal, jantung, mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi, dan kematian bila overdosis.
2.        Stimulan
Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai merasa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif, denyut jantung jadi cepat, dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya kokain, amfetamin, ekstasi, dan kafein.
Dampak negatif golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel saraf, denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan paranoid serta kematian.
3.        Halusinogen
Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan persepsi termasuk halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu. Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi merah, dan agresif. Obat-obatan ini antara lain LSD, dan ganja.
Dampak negatif golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf, mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan ketagihan.
Penyalahgunaan obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini penuh energi, serba ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu ingin mencoba, tidak mau ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang matang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan terlarang antara lain keharmonisan keluarga yang memudar, rasa ingin mencoba, pengaruh teman, dan ingin melepaskan diri dari masalah.
Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya. Salah satu dampak negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan (pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat adiktif dan psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan takaran yang tepat dapat bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:
1.      Obat bius/anastesi (thiopental, halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
2.      Obat perangsang (amfetamin, dan kokain)
3.      Obat penawar rasa sakit    (morfin)
4.      Obat tidur (methakualone dan benzodiadepin)
5.      Penghilang depresi (metal fenidat)
6.      Antiseptik (alkohol)
UU Narkotika dan UU Psikotropika, bahwa semua orang yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara, denda maksimal 750.000.000, bahkan hukuman mati, yang mencakup produsen, penyalur, dan pemakai dengan gradasi (tingkatan) hukumaan serta denda yang bervariasi.
Motto “mencegah lebih baik dari mengobati”, terbukti dalam kasus pemakaian obat-obatan terlarang. Bagi yang sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan lebih sulit ditangani dan sukar diberikan pengarahan. Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian obat. Jalan satu-satunya harus melakukan perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat dengan diusahakan pengurangan dosis sampai berhenti. Proses ini membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan kondisi fisik, psikis, dan sosial.
Tahap penyembuhan bagi pemakai yang telah menjadi pecandu:
  1. Pertolongan pertama, yaitu memandikan pecandu dengan air hangat, memberi makan dan minum yang bergizi.
  2. Resusitasi jantung dan paru, yaitu pernafasan buatan dan rangsangan jantung pada penderita yang overdosis atau sakaw (dilakukan cepat agar penderita tidak meninggal).
  3. Detoksifikasi, yaitu menghilangkan racun dalam darah penderita (medis ddan nonmedis)
  4. Rehabilitasi, (setelah detoksifikasi), untuk menghilangkan keinginan terhadap psikotropika dengan membatasi pergaulan dari lingkungan pecandu.
Tahap diatas memerlukan biaya perawatan yang sangat mahal, maka pencegahan sebelum penyalahgunaan obat terlarang menjadi sangat penting. Usaha ini antara lain:
  1. Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga, dan lingkungan.
  2. Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dengan orang tua dan guru serta lingkungannya.
  3. Berprilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi (olah raga).
  4. Pengembangan diri dengan berbagai program/hobi disekolah, rumah, dan lingkungan.
  5. Mengetahui gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh/bujukan  memakai obat terlarang
  6. Saling menghargai sesama remaja dan anggota keluarga.
  7. Menyelesaikan berbagai masalah dikalangan remaja atau pelajar secara positif dan konstuktif.
Untuk masa depan yang lebih baik semua pihak berperan aktif dalam pemberantasan narkoba dengan cara sebagai berikut:
  1. Tidak terlibat dalam jaringan narkoba, baik langsung maupun tidak langsung, seperti pemakai atau pengedar.
  2. Menolak ajakan teman atau orang yang baru dikenal apabila menawarkan narkoba,  meskipun tanpa harus membelinya.
  3. Memberituhukan kepada pihak berwajib setempat apabila mengetahui adanya sindikat narkoba
Selain obat-obatan ada juga alkohol dan rokok yang dapat mengakibatkan kecanduan.

  1. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang mengandung etanol. Zat kimia ini daya kerjanya menekan sistem susunan saraf pusat. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkaatan kadar alkohol dalam darah orang menjadi EUFORIA, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu:
  1. Golongan A    : Kadar etanol 1% – 5% (bir)
  2. Golongan B     : Kadar etanol 5% – 20% (anggur dan wine)
  3. Golongan C     :  Kadar Etanol 20% – 45% (Whiskey, Vodka, TKW, dan Kamput)
Efek yang ditimbulkaan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung dari jumlah atau kadar alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan menyebabkan kematian.

  1. Rokok
Rokok dan Asap rokok mengandung 4000 komponen yang berbahaya. Tiga komponen senyawa toksik utama dalam asap rokok yaitu:

A. Karbon Monoksida
Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Dalam darah, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan kematian.
B. Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan merupakan racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat menghambat informasi ransang saraf sehingga mengakibatkaan menurunnya aktivitas refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis.
C. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen (penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi pada paru-paru sehingga menjadi batuk.
Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat karsinogen (dapat menimbulkan kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi perokok aktif atau pasif rentan terhadap gangguan sistem pernapasan, dan timbulnya kanker paru.


Daftar Pustaka :
1. Belajar IPA membuka Cakrawala Alam sekitar Kleas VIII SMP
2. Lembar Kerja siswa KTSP IPA Kelas VIII SMP.
3. http://www.scribd.com/doc/18037840/08-Bab-7-Atom-Ion-Dan-Molekul

3 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    klik di sini untuk download
    trimakasih

    BalasHapus
  2. kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    klik di sini untuk download
    trimakasih

    BalasHapus
  3. sipp tapi kalo bisa catatan nya dipersingkat biar mudah belajarnya kalo perlu dibuat MIND MAP aja ctatan nya biar sagat singkat 3x lipat dengan kata pentingnya

    BalasHapus