STANDAR KOMPETENSI :
4. Menjelaskan Konsep
Partikel Materi
KOMPETENSI DASAR :
4.1 Menjelaskan Konsep
Atom, Ion, dan Molekul
- Mendefenisikan Pengertian Partikel
Materi (Atom, Ion, dan Molekul).
- Memberikan Contoh Materi Tertentu
Yang Terdiri Atas Ion-ion
4.2 Menghubungkan Konsep
Atom, Ion, dan Molekul Dengan Produk Kimia Sehari-hari
- menjelaskan hubungan atom, ion, dan
molekul
- mendeskripsikan komponen penyusun
salah satu produk kimia.
4.3 Membandingkan molekul
unsur dan molekul senyawa.
- Menjelaskan dengan simbol perbedaan
molekul unsur dan molekul senyawa
- Menunjukkan beberapa contoh
molekul sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
A. Pengertian Partikel Materi
Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi. Setiap materi
mengandung partikel-partikel kecil yang menyusun zat tersebut yang dapat berupa
atom, ion, dan molekul. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui bentuk
partikel terkecil zat, para ilmuan berupaya mengembangkan beragam
modelnya dari data yang mereka kumpulkan. Setiap zat yang berbeda disusun oleh
partikel-partikel terkecil yang berbeda pula. Misalnya, air disusun oleh
partikel-partikel terkecil yang berbeda dengan partikel-partikel terkecil yang
menyusun gula pasir.
Sekitar
450 tahun sebelum Masehi ahli filsafat Yunani Leucippus dan Democritus
menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-partikel yang sangat kecil
sekali dan tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom berasal
dari bahasa Yunani, yakni atomos ( a:tidak dan tomos:
terbagi).
Pada tahun
1808 seorang guru kimia dari Inggris John Dalton (1766-1844) mengajukan
pemikiran tentang atom yang dikenal dengan istilah “model atom Dalton”
dengan intisari sebagai berikut:
- Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi, disebut atom.
- Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
- Atom-atom tidak dapat dirusak . Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia.
- Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru daaan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
Dalam
gambar-gambar atom dari unsur yang berbeda diberi warna yang berbeda hanya
untuk menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur yang berbeda.
Pewarnaan ini bukan warna dari atom itu sendiri.
Dalam
keadaan tunggal atom tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud,
massa jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dll. Sifat-sifat
itu baru muncul jika atom-atom dalam jumlah besar bergabung membentuk kumpulan
atom dengan cara-cara tertentu. Cara-cara atom berikatan akan menentukan sifat
dari zat yang dibentuk.
Para ahli
kimia menyusun unsur dan senyawanya dalam suatu sistem periodik unsur
yaitu suatu tabel yang berisi 118 unsur yang berada dalam keadaan bebas ataupun
senyawanya di alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium.
Kolom dalam sistem periodik unsur disebut golongan.
Dalam setiap golongan hanya terdapat satu golongan unsur. Dalam satu golongan,
unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan nomor massa.
Unsur-unsur golongan utama diberi
tambahan simbol A dibelakang nomor golongannya. Unsur-unsur dalam
golongan utama pertama (IA) disebut unsur golongan logam alkali
(hidrogen bukan logam jadi tidak termasuk logam alkali). Golongan utama kedua
(IIA) unsur logam alkali tanah. Unsur-unsur dalam golongan utama ketujuh
(VIIA) disebut unsur golongan halogen, dan unsur dalam golongan utama
kedelapan (VIIIA) disebut unsur golongan gas mulia.
Setiap baris sistem periodik dimulai
dengan unsur logam alkali dan berakhir dengan unsur gas mulia. Unsur-unsur yang
merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat atomnya secara periodik
dalam setiap baris. Oleh karena itu baris dalam sistem periodik disebut periode.
Nomor periode ditulis dengan angka 1,2,3,4,5,6, dan 7. Periode pertama hanya
unsur hidrogen dan helium
Dalam sistem periodik, setiap unsur
ditulis dalam bentuk lambang disertai nomor atom dan nomor massa.
Lambang atom unsur litium adalah Li
Nomor atom unsur Li adalah 3
Nomor massa unsur Li adalah 6
C. Molekul
Banyak partikel terkecil dari suatu zat di alam yang bukan
atom, melainkan gabungan dari dua atau lebih atom unsur. Gabungan dua atom atau
lebih dari unsur yang sama atau berbeda disebut molekul. Jika atomnya
dari unsur yang sama molekulnya disebut molekul unsur. Contoh molekul
unsur diantaranya O2 (oksigen), H2 (hidrogen), N2
(nitrogen), O3 (ozon), dan S8 (belerang). Jika molekulnya
tersusun dari dua atau lebih atom dari unsur yang berbeda disebut molekul
senyawa. Contohnya CO2 (karbon dioksida), H2O
(oksigen), C12H22O11 (gula putih), C2H5OH
(etanol), dan CO (karbon monoksida) yaitu gas yang dapat meracuni darah kita
sehingga menimbulkan kematian.
D. Ion
Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih
atom unsur, melainkan oleh gabungan partikel-partikel bermuatan listrik yang
disebut ion. Muatan ion satu kali atau beberapa kali muatan elektron,
yaitu muatan terkecil yang disebut muatan dasar.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (Kation)
dan unsur bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (Anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan
negatif yang sama jumlahnya. Muatan ion dapat diperkirakan dari letak unsur
dalam sistem periodik.
Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan
positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+),
dan ion kalium ((K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki
muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan
negatif satu, yaitu ion fluorida (F-), ion klorida (Cl-),
ion bromida (Br-), dan ion iodida (I-). Ion-ion dari
golongan VIA membentuk ion bermuatan negatif dua, seperti oksigen
membentuk oksida (O2-) atau belerang membentuk sulfida (S2-).
Dari golongan VA, unsur nitrogen membentuk nitrida (N3-).
Ion-ion diatas berasal dari satu buah unsur (monoatom).
Ion juga terdapat dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom).
Misalnya, ion sulfat (SO42-), ion nitrat (NO3-),
ion asetat (CH3COO-), ion ammonium (NH4+),
dan ion hidroksil (OH-).
Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa yang tersusun atas
ion positif dan negatif adalah netral. Contohnya NaCl.
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang
kuat. Ion-ion yang bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan
negatif (anion) melalui ikatan ion (ikatan kimia yang terjadi karena
gaya tarik listrik) dan membentuk senyawa ion (senyawa yang terbentuk
karena adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul
melainkan kisi kristal. Dalam suatu kisi kristal, ion-ion yang saling
berlawanan tersusun dengan susunan antarion tertentu. Kuatnya ikatan antar ion
dapat menjelaskan mengapa garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik
didih yang tinggi daripadda zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.
E. Komponen Penyusun Produk Kimia Di
Beberapa Bidang Kehidupan
1. Bidang Industri
a.
Cat
Salah satu bahan kimia penyusun cat berupa asam akrilat.
Suatu asam karbon, berbentuk cairan tanpa warna dan berbau tajam. Diproduksi
dari dari propilena, suatu gas hasil dari penyulingan minyak. Bahan ini
dapat bercampur dalam air, eter, dan alkohol. Asam akrilat dibuat menjadi
serat akrilat. Serat inilah yang digunakan dalam pembuatan cat, tinta,
lem, antioksidan dan produk pembersih.
Cat air (dilarutkan dengan air) dan cat minyak (dilarutkan
dengan minyak dan thinner) dapat dipercepat pengeringannya dengan
penambahan campuran Plumbum (Pb) dan Cromium (Cr). Pb (timah
hitam atau timbal) merupakan logam yang bisa mengakibatkan kerusakan sistem
saraf pada manusia terutama pada anak kecil.
b. Belerang
Belerang merupakan komponen minyak bumi. Belerang sangat
dibutuhkan dalam pembuatan industri kimia seperti pembuatan ban,
pulp, kertas dan sebagai pendingin ketika memadamkan kebakaran dengan alat
pemadam kebakaran otomatis.
2.
Bidang
Pertanian
- Pupuk
Pupuk yang dibuat dari sisa-sisa tumbuh-tumbuhan disebut pupuk
alam. Pupuk buatan dibuat dibuat dipabrik dengan bahan kimia. Pupuk buatan
dibedakan menjadi pupuk nitrogen (untuk pertumbuhan) contohnya pupuk urea
(CO(NH)2)2 dan pupuk ZA (Zwavel Ammonium), pupuk fosfor
(untuk pembentukan akar dari benih, asimilasi tumbuhan, pembentukan
protein, dan mempercepat pembuahan) kekurangan fosfor menyebabkan kekerdilan.
Pupuk kalium (dibutuhkan tanaman pada saat berbuah, contohnya K2SO4
atau KCl). Pupuk majemuk (mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium)
contohnya pupuk NPK.
2 2.
Pestisida
Pestisida merupakan
senyawa kimia yang digunakan untuk memberantas hama tanaman. Berdasarkan kegunaannya
pestisida dibedakan menjadi insektisida (dari senyawa Dikloro
Difenil Trikloro etana untuk memberantas serangga), fungisida
(memberantas jamur atau cendawan), herbisida (untuk memberantas rumput),
larvasida (untuk memberantas hewan pengerat/tikus), dan hematosida
(untuk memberantas cacing nematoda).
Berdasarkan struktur kimianya pestisida dibagi menjadi:
- Organoklorin : Mengandung unsur karbon, hidrogen,
dan klorin (DDT dan D3 aldrin)
- Organofosfat : Mengandung unsur fosfat, karbon, dan
hidrogen (malathion / parathion)
- Karbamat : mengandung gugus karbamat (contohnya
sevin dan baygon)
Berdasarkan cara kerja obat dalam membunuh serangga atau
hama pestisida dikelompokkan menjadi racun perut (membasmi
serangga/hama pengunyah dan penggigit), racun kontak (membasmi serangga
yang mengambil makanannya dari bagian bawah permukaan daun/bagian tanaamaan
yang tidak terkena racun semprot), dan racun gas (untuk membasmi
serangga pada ruang tertutup).
3.
Bidang
Kesehatan
- Paracetamol
Paracetamol/asetaminophen
digolongkan sebagai obat analgesik-antipireutik, yaitu sebagai pengurang rasa
sakit, nyeri, demam dan menekan saraf pusat. Oleh karena mampu menekan saraf
pusat, obat ini menyebabkan kantuk.
2 2. Zat
Radioaktif
Zat radioaktif adalah bahan kimia untuk mendeteksi kebaradaan
suatu penyakit dalam tubuh. Tiga jenis sinar radioaktif adalah sinar alfa
(a), sinar beta (b), dan sinar gamma (g). Beberapa zat
radioaktif dan kegunaannya :
- I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker
kelenjar tiroid.
- Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
- Xe-133 :
Mendeteksi penyakit paru-paru
- Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah
merah.
- Co-60 : Mendeteksi terapi kanker/tumor
SK:
5. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
KD:
5.1. Mencari informasi tentang kegunaan dan
efek samping bahan kimia dalam kehidupan
sehari-hari
- Menyebutkan
bahan-bahan kimia yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan efek
samping bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
5.2 Mengkomuni-kasikan informasi
tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
- Mengidentifikasi efek samping bahan kimia yang
terdapat dalam suatu produk
- Menjelaskan efek samping
bahan kimia yang terdapat dalam produk kebutuhan rumah tangga
Bahan kimia dalam kehidupan dikelompokkan menjadi bahan
kimia dalam rumah tangga (pembersih, pemutih, dan pembasmi serangga) dan
bahan kimia dalam makanan (pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap).
1. Pembersih
Bahan pembersih dalam rumah tangga kimia berfungsi untuk
menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.
a.
Sabun
Sabun ditemukan oleh bangsa Mesir kuno. Ssabun terbuat dari
lemak nabati atau hewani yang dipanaskan dengan larutan alkali seperti natrium
hidroksida (sabun kerras) dan kalium hidroksida (sabun cair).
b.
Detergen (pembersih sintetik)
Pembersih yang terdiri dari zat aktif permukaan (surfaktan),
bahan pengisi, pemutih, pewangi, penimbul busa, optical brightener (bahan
cemerlang), dan bahan aktif liniar alkil sulfonat bahan (LAS) atau natrium
benzenasulfonat (Na-ABS).
Detergen memiliki pH sangat basa (9,5-12) yang dapat
mengakibatkan iritasi pada kulit. Kulit terasa kering, melepuh dan retak-retak,
kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya eksim kulit semacam
bintik-bintik gatal berair ditelapak tangan maupun kaki. Jika kulit menyentuh
detergen segera dibilas air bersih dan dikeringkan.
Bahan aktif ABS dalam detergen merupakan bahan kimia
yang sukar terurai oleh mikroorganisme, sehingga mencemarkan air dan tanah. .
Jika air sungai dan tanah sudah tercemar limbah detergen, dikhawatirkan bahan
kimianya terakumukasi dalam jaringan tubuh yang dapat menimbulkan penyakit
degeneratif semacam tumor atau kanker.
Efek samping tersebut dapat dikurangi dengan cara memilih
detergen ramah lingkungan. Lihat kemasan bertuliskan Biodegradable, yaitu
bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti LAS (bahan aktif
ramah lingkungan karena struktur kimianya. Berbentuk rantai liniar). Kita
harus ikut mencegah pencemaran lingkungan dengan cara meminimalkan pemakaian
detergen sesuai takaran yang dianjurkan.
c.
Sampo
Sampo mengandung bahan aktif surfaktan anionik,
seperti natrium lauril eter sulfat, natrium lauril sulfat, dan senyawa
amonium.
d.
Pasta Gigi
Bahan aktif dalam pasta gigi berupa sodium
monofluorofosfat dan kalsium gliserofosfat yang berfungsi memperkuat
lapisan email gigi agar gigi sehat dan kuat. Jika digunakan secara berlebihan
menyebabkan menipisnya email gigi.
e.
Karbol
Bahan aktif yang terdapat dalam karbol berupa fenol (asam
karbolat), asam klorida (HCL) untuk membunuh kuman-kuman. Bahan ini juga
mengandung racun jika digunakan berlebihan akan memberikan dampak negatif bagi
kesehatan dan lingkungan.
2. Pemutih
a. Pemutih Pakaian
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih pakaian berupa
larutan natrium hipoklorit (NaClO) 5,25%. Selain sebagai pemutih bahan
aktif ini juga berfungsi menghilangkan bau dan membunuh kuman (desinfektan).
Pencampuran natrium hipoklorit dan asam klorida akan
menghasilkan gas klorin. Gas ini dapat merusak tenggorokan dan sistem
pernafasan. Jika gas klorin terhirup dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kematian.
b. Pemutih Kosmetik
Bahan aktif yang terdapat dalam pemutih kosmetik adalah hidrokuinon
(awet muda, tidak berkerut, dan tampak putih), dan Tretinoin (bahan
kimia turunan vitamin A) untuk menghilangkan jerawat, membuat kulit tampak
putih dan lembut.
Hidrokuinon
juga dapat merusak kulit seperti terbakar jika krim yang digunakan mempunyai
kepekatan tinggi. Jika digunakan dalam waktu lama mengakibatkan benjolan
kekuningan pada kulit (okronosis). Jika termakan dalam jumlah 5-15 gram,
dapat mengakibatkan kerusakan sel darah merah (anemia hemolitik).
Tretinoin
juga dapat mengikis lapisan kulit sedikit demi sedikit sama seperti
hidrokuinon. Semasa bahan ini digunakan, kulit akan kelihatan merah, terasa
pedih, kering, dan gatal-gatal. Bahan ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil
karena dapat menyebabkan kecacatan janin.
3. Pewangi
Bahan aktif yang digunakan untuk pewangi badan berupa triklosan.
Sedangkan bahan aktif ammonium klorida 5% untuk pewangi pakaian. Benzil
alkohol, benzil asetat, etanol, limone, dan linanol digunakan dalam
pewangi ruangan.
Pewangi umumnya mengandung hidroalkohol yang dicampur
alkohol dengan konsentrasi 50-90%. Jika tertelan, senyawa ini dapat menyebabkan
Penekanan fungsi otak dan menyebabkan kantuk.
4. Pembasmi Serangga (insektisida)
Ada dua golongan bahan kimia yang digunakan untuk
insektisida:
1. Insektisida organik, berasal dari unsur-unsur senyawa
karbon, missal DDT.
2. Insektisida anorganik berasal dari unsur-unsur yang bukan
senyawa karbon.
Contohnya : natrium arsenat,
aldrin, endrin, dieldrin, kalsium sianida, dan tembaga (II) Sulfat.
Pestisida memang dapat membunuh hama yang menyerang tanaman
, tetapi sisa-sisa pestisida yang masuk ke sistem perairan dapat membunuh plankton
(makanan ikan kecil). Plankton yang masih hidup dan mengandung DDT dimakan oleh
ikan-ikan kecil yang pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia sehingga
mengakibatkan keracunan.
Gas yang disemprotkan dari pembasmi serangga dapat
menyebabkan muntah-muntah, sesak nafas, kejang bahkan kehilangan kesadaran.
Oleh karena itu setelah menyemprotkan insektisida ke ruangan, jendela harus
dibuka supaya banyak udara yang masuk keruangan.
Selaain dari insektisida, pencemaaran lingkungan dapat juga
disebabkan oleh pupuk. Sisa pupuk yang masuk ke sistem air menyebabkan ganggang
tumbuh subur sehingga menutupi permukaan air (eutrofikasi)
Dampak negatif bahan-bahan
kimia yang terdapat dalam rumah tangga dapat dikurangi dengan beberapa cara
berikut:
1. Penggunaan sesuai jenis dan fungsinya.
2. Pemakaian sesuai aturan dan dosis yang ditentukan pada
label kemasannya.
3. Meletakkan di tempat yang aman dari api dan panas
matahari.
4. dijauhkan dari makanan dan jangkauan anak-anak.
5. Menggunakan pelindung sapu tangan atau masker dalam
pemakaiannya.
5.3 Mendeskripsi-kan bahan kimia alami dan bahan
kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan.
- Mengidentifikasikan fungsi bahan
kimia yang terdapat dalam makanan.
- Menjelaskan bahan-bahan kimia alami
dan buatan yang dapat digunakan dalam bahan makanan kemasan.
- Menunjukkan contoh makanan yang
menggunakan bahan kimia alami dan buatan
Bahan aditif
adalah bahan yang dengan sengaja atau tidak ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman unttuk memperbaiki warna, cita rasa, ketahanan, atau memperbaiki
tampilan. Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet, dan
penyedap rasa.
- Bahan Pewarna
Bahan pewarna ditambahkan dalam
makanan untuk memberikan warna yang menawan.
Warna
|
Pewarna
Alami
|
Pewarna
Buatan
|
Pewarna
tekstil
|
Hijau
|
Daun suji dan pandan
|
Lissamine green,hijau FCF
|
|
Kuning
|
Kunyit (kurkumin)
|
Tartrazin
|
Auramin,sudan I,Ponceau 3R
|
Merah
|
Cabai merah (kapxantin)
|
Karmoisin, aluna, eritrosin
|
Rhodamin B
|
Ungu
|
Kubis Ungu
|
Benzil violet
|
|
Biru
|
Indigo Karmin
|
Dilarang!!
|
|
Cokelat
|
teh atau sedikit kopi
|
Cokelat HT
|
Karena dapat
|
Orange
|
Sunset Yellow FCF
|
Menimbulkan KANKER
|
2. Bahan Pemanis
Pemanis alami gula pasir (dari
tetes air rebu) dan gula merah (dari nira pohon kelapa) mengandung
kalori yang tinggi, sehingga untuk penderita kencing manis (diabetes militus)
dan kelebihan berat badan (obesitas) tidak dianjurkan mengkonsumsi
pemanis alami dalam jumlah banyak karena akan meningkatkan kadar gula.
Bagi penderita diabetes dan obesitas
tersedia pemanis buatan (Sorbitol)yang berkalori rendah sekaligus aman
untuk dikonsumsi. Sorbitol mempunyai tingkat kemanisan sama dengan gula.
Pemanis buatan yang lain diantaranya siklamat (memiliki rasa manis 30
kali lebih besar dari gula), aspartame (rasa manis 160 kali lebih besar
dari gula), dan sakarin (rasa manis 400 kali lebih besar dari gula).
3. Bahan Pengawet
Bahan pengawet digunakan untuk
meningkatkan daya simpan, cita rasa, warna, menstabilkan, memperbaiki tekstur,
sebagai zat pengental/penstabil, anti lengket, mencegah perubahan warna, serta
memperkaya vitamin dan mineral suatu produk.
Pengawet
Alami
|
Kegunaannya
untuk mengawetkan
|
Garam
|
Daging, ikan, dan telur asin
|
Gula
|
Buah-buahan yang akan dibuat
manisan
|
Asam Cuka
|
Buah-buahan karena mampu
menghambat tumbuhnya mikroba
|
Pengawet Buatan
|
Kegunaannya untuk mengawetkan
|
Garam Nitrat dan Nitrit
|
Daging, sosis, dan burger
|
Asam Banzoat
|
Minuman ringan, dan Jus
buah-buahan
|
Asam Propionat
|
Roti dan Keju
|
Formalin
|
Mayat (sering dipakai untuk mengawetkan
tahu dan bakso)
|
Boraks
|
Kayu (sering dipakai untuk
mengawetkan mi, lontong, dan bakso)
|
Garam Natrium Nitrit juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium
botulidium, yaitu mikroorganisme yang menyebabkan botulisme
(keracunan makanan).
Bahan pengawet buatan juga dapat
berupa anti oksidan (mampu mencegah bau tengik pada makanan yang
mengandung minyak atau lemak), di antaranya asam sitrat, asam etanoat, BHA,
BHT, vitamin C, Vitamin E, dan asam sorbet.
4. Bahan Penyedap
Bahan penyedap ditambahkan dalam makanan untuk melezatkan
dan menambah cita rasa makanan. Bahan penyedap rasa alami (garam dapur) dapat
menghambat pertumbuhan mikrobia pembusuk sehingga makanan menjadi lebih awet. Penyedap
rasa juga ddapat berasal dari bahan nabati seperti jahe, lengkuas,
seledri, dan serai yang sebagian besar mengandung minyak asiri. Ada juga yang
berasal dari hewani berupa daging.
Bahan penyedap buatan berupa MSG (MonoSodium
Glutamat). Mengonsumsi MSG tidak boleh lebih dari 50 mg/hari/kg berat
badan. Jika melebihi dapat menyebabkam kerusakan sel saraf otak dan Chinese
Restaurant Syndrome, gejala yang timbul berupa wajah berkeringat, kesemutan
pada leher, rahang punggung, sesak napas, dan pusing kepala.
5.4. Mendeskripsi-kan sifat/pengaruh
zat adiktif dan psikotropika
- Menjelaskan pengertian zat adiktif
dan zat psikotropika.
- Menjelaskan dampak negatif zat
adiktif dan psikotropika bagi kesehatan, ekonomi, dan sosial
A. Zat Adiktif Dan Psikotropika
Zat Adiktif
adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang
kuat dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif
adalah narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisentetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi/menghilangkan rasa nyeri/sakit, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tujuan penggunaan dan
tingkat ketergantungan narkotika ada 3 golongan:
1. Narkotika Golongan I
Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan
tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam
mengakibatkan ketergantungan.
Contohnya opium, koka/kokain, dan ganja.
2. Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan
sebagai pilihan terakhir, dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan IPTEK,
serta berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Diantaranya morfin (untuk
meghilangkan rasa nyeri terutama pada penyakit kanker), Fentanil ( untuk
anastesi umum), dan Petidin (banyak digunakan dalam persalinan ibu
hamil).
3. Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi atau tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam
mengakibatkan ketergatungan. Diantaranya Kodein (dalam pengobatan
sebagai antitusif dan analgesik), dan Etil morfina /dionin
(digunakan sebagai obat batuk).
B. Psikotropika
Psikotropika
didefinisikan sebagai zat atau obat,baik alamiah maupun sintetik, bukan
narkotika, tetapi berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku, serta dapat menyebabkan efek ketergantungan.4 golongan psikotropika
sesuai dengan tinggi rendahnya potensi dalam mengakibatkan ketergantungan
yaitu:
1. Psikotropika Golongan I
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK
dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. contohnya Ectasy, Psilosibina dan
psilosina, LSD (Lisergik Dietilamida), Meskalina
(Peyot).
2. Psikotropika Golongan
II
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan. Diantaranya amfetamin, methamfetamina,
metakualon, dan metil fenidat.
3. Psikotropika Golongan
III
Psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan ddan banyak
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya amobarbital,
flunitrazepam, dan katina.
4. Psikotropika Golongan
IV
Psikotropika yang bermanfaat untuk pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi atau untuk tujuaan IPTEK serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan. diantaranya barbitural,
bromazepam, dan estazolam.
Semua obat-obatan diatas dibagi 3
kelompok:
1.
Depresan
Obat terlarang yang menyebabkan depresi (menekan) aktivitas
susunan saraf pusat bagi pemakainya. Pemakai merasa tenang pada awalnya,
kemudian apatis, mengantuk, dan tidak sadarkan diri. Semua gerak refleks
menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, dan gangguan terhadap
sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Diantaranya Heroin,
Morfin, barbiturat, diazepam, dan nitrazepam.
Dampak negatif
obat-obatan golongan ini dapat merusak lever, paru-paru, ginjal, jantung,
mempercepat denyut nadi, menimbulkan kesakitan, kejang-kejang, depresi, dan
kematian bila overdosis.
2.
Stimulan
Golongan obat terlarang ini dapat merangsang fungsi tubuh.
Pada awalnya pemakai merasa segar, penuh percaya diri, kemudian berlanjut
menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif, denyut jantung jadi cepat,
dan mudah tersinggung. Obat-obatan yang termasuk dalam kelompok ini contohnya kokain,
amfetamin, ekstasi, dan kafein.
Dampak negatif
golongan stimulan dapat menaikkan tekanan darah, merusak sel-sel saraf,
denyut nadi tidak beraturan, menurunkan berat badan, dan menyebabkan
paranoid serta kematian.
3.
Halusinogen
Golongan obat terlarang ini menyebabkan adanya penyimpangan
persepsi termasuk halusinasi seperti mendengar suara atau melihat sesuatu.
Pemakai menjadi curiga berlebihan, mata menjadi merah, dan agresif. Obat-obatan
ini antara lain LSD, dan ganja.
Dampak negatif
golongan halusinogen dapat merusak ginjal, merusak sel-sel saraf,
mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi, serta mengakibatkan kebingungan dan
ketagihan.
Penyalahgunaan
obat terlarang banyak dilakukan oleh para remaja dan pelajar. Masa
remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa ini
penuh energi, serba ingin tahu, mudah terpengaruh, nekat, emosi tinggi, selalu
ingin mencoba, tidak mau ketinggalan, dan belum memiliki pertimbangan yang
matang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan obatan
terlarang antara lain keharmonisan keluarga yang memudar, rasa ingin
mencoba, pengaruh teman, dan ingin melepaskan diri dari masalah.
Zat adiktif dan psikotropika sangat
berbahaya bagi manusia jika salah dalam penggunaannya. Salah satu dampak
negatif yang paling berbahaya yaitu efek ketagihan dan ketergantungan
(pecandu tidak dapat melakukan kegiatan apapun bila tidak memakai zat
adiktif dan psikotropika). Namun jika digunakan sesuai fungsi, dosis, dan
takaran yang tepat dapat bermanfaat dibidang kesehatan. Diantaranya untuk:
1.
Obat bius/anastesi (thiopental,
halothane, enflurane, metoksiflurane, dan PCP.
2.
Obat perangsang (amfetamin, dan
kokain)
3.
Obat penawar rasa
sakit (morfin)
4.
Obat tidur (methakualone dan
benzodiadepin)
5.
Penghilang depresi (metal fenidat)
6.
Antiseptik (alkohol)
UU Narkotika dan UU Psikotropika, bahwa semua orang yang terlibat dalam penyalahgunaan
narkotika dan psikotropika dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara,
denda maksimal 750.000.000, bahkan hukuman mati, yang mencakup produsen,
penyalur, dan pemakai dengan gradasi (tingkatan) hukumaan serta denda yang
bervariasi.
Motto “mencegah lebih baik dari
mengobati”, terbukti dalam kasus pemakaian obat-obatan terlarang. Bagi yang
sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan lebih sulit ditangani dan
sukar diberikan pengarahan. Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian obat.
Jalan satu-satunya harus melakukan perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat
dengan diusahakan pengurangan dosis sampai berhenti. Proses ini membutuhkan
waktu yang lama untuk memulihkan kondisi fisik, psikis, dan sosial.
Tahap penyembuhan bagi pemakai yang
telah menjadi pecandu:
- Pertolongan pertama, yaitu memandikan pecandu dengan air hangat, memberi makan dan minum yang bergizi.
- Resusitasi jantung dan paru, yaitu pernafasan buatan dan rangsangan jantung pada penderita yang overdosis atau sakaw (dilakukan cepat agar penderita tidak meninggal).
- Detoksifikasi, yaitu menghilangkan racun dalam darah penderita (medis ddan nonmedis)
- Rehabilitasi, (setelah detoksifikasi), untuk menghilangkan keinginan terhadap psikotropika dengan membatasi pergaulan dari lingkungan pecandu.
Tahap diatas memerlukan biaya
perawatan yang sangat mahal, maka pencegahan sebelum penyalahgunaan obat
terlarang menjadi sangat penting. Usaha ini antara lain:
- Pembinaan kehidupan beragama, baik disekolah, keluarga, dan lingkungan.
- Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dengan orang tua dan guru serta lingkungannya.
- Berprilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi (olah raga).
- Pengembangan diri dengan berbagai program/hobi disekolah, rumah, dan lingkungan.
- Mengetahui gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh/bujukan memakai obat terlarang
- Saling menghargai sesama remaja dan anggota keluarga.
- Menyelesaikan berbagai masalah dikalangan remaja atau pelajar secara positif dan konstuktif.
Untuk masa depan yang lebih baik
semua pihak berperan aktif dalam pemberantasan narkoba dengan cara sebagai
berikut:
- Tidak terlibat dalam jaringan narkoba, baik langsung maupun tidak langsung, seperti pemakai atau pengedar.
- Menolak ajakan teman atau orang yang baru dikenal apabila menawarkan narkoba, meskipun tanpa harus membelinya.
- Memberituhukan kepada pihak berwajib setempat apabila mengetahui adanya sindikat narkoba
Selain obat-obatan ada juga alkohol
dan rokok yang dapat mengakibatkan kecanduan.
- Alkohol
Alkohol merupakan zat yang
mengandung etanol. Zat kimia ini daya kerjanya menekan sistem susunan saraf
pusat. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke seluruh jaringan dan
cairan tubuh. Dengan peningkaatan kadar alkohol dalam darah orang menjadi EUFORIA,
namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan
minuman beralkohol yaitu:
- Golongan A : Kadar etanol 1% – 5% (bir)
- Golongan B : Kadar etanol 5% – 20% (anggur dan wine)
- Golongan C : Kadar Etanol 20% – 45% (Whiskey, Vodka, TKW, dan Kamput)
Efek yang ditimbulkaan setelah
mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera tergantung dari jumlah atau kadar
alkohol yang dikonsumsi. Kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya
lainnya, sehingga efeknya menjadi lebih berbahaya bahkan menyebabkan kematian.
- Rokok
Rokok dan Asap rokok mengandung 4000
komponen yang berbahaya. Tiga komponen senyawa toksik utama dalam asap rokok
yaitu:
A. Karbon Monoksida
Yaitu suatu gas beracun yang tidak berwarna dan tidak
berbau. Dalam darah, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin menggantikan
oksigen, sehingga darah kekurangan oksigen. Akibatnya tubuh menjadi lemas
karena kekurangan oksigen, bahkan menyebabkan kematian.
B. Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid yang dapat mempengaruhi sistem
saraf pusat dan merupakan racun bagi saraf. Kadar nikotin yang tinggi dapat
menghambat informasi ransang saraf sehingga mengakibatkaan menurunnya aktivitas
refleks tubuh. Nikotin dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis.
C. Tar
Tar adalah zat yang mempunyai sifat karsinogen
(penyebab kanker) dan menyebabkan iritasi pada paru-paru sehingga menjadi
batuk.
Selain 3 zat diatas, masih banyak zat toksik yang bersifat
karsinogen (dapat menimbulkan kanker) walaupun dalam kadar yang rendah. Menjadi
perokok aktif atau pasif rentan terhadap gangguan sistem pernapasan, dan
timbulnya kanker paru.
Daftar Pustaka :
1. Belajar IPA membuka Cakrawala Alam sekitar Kleas VIII SMP
2. Lembar Kerja siswa KTSP IPA Kelas VIII SMP.
3. http://www.scribd.com/doc/18037840/08-Bab-7-Atom-Ion-Dan-Molekul
kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapusklik di sini untuk download
trimakasih
kita juga punya nih artikel mengenai topik yang kalian bahas sekarang, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapusklik di sini untuk download
trimakasih
sipp tapi kalo bisa catatan nya dipersingkat biar mudah belajarnya kalo perlu dibuat MIND MAP aja ctatan nya biar sagat singkat 3x lipat dengan kata pentingnya
BalasHapus